Info Bisnis

Pages

  • Beranda

Cara Mudah Bisnis Online

Bisnis Online adalah bisnis yang dijalankan secara online atau melalui internet. Bisnis Online banyak macamnya sebagaimana bisnis yang kita kenal selama ini. Tapi secara umum Bisnis Online dibagi menjadi 3 jalur yaitu Bisnis Penjualan/Jasa, Pemasaran dan Periklanan. Untuk sukses di JALUR MANAPUN, inilah yang WAJIB anda lakukan:
  1. Buat Web Bisnis Anda
    Pebisnis Online perlu belajar bagaimana membuat blog dengan cepat dan mudah. Rekomendasi saya adalah WordPress yang sudah terbukti mudah diinstall, mudah digunakan dan paling aman dibandingkan mesin-mesin blog yang lainnya. Blog sangat fleksibel digunakan sebagai mesin penjualan, pemasaran dan publikasi. Sebagai FREE MEMBER di Cafebisnis, anda bisa belajar tentang WordPress ini secara detil dan GRATIS! Jika anda upgrade menjadi premium member, maka anda juga akan mendapatkan panduan bagaimana memaksimalkan fungsi WordPress anda hingga menjadi mesin pemasaran yang yahud.
  2. Sulap Menjadi Mesin Uang
    Berikutnya anda perlu belajar bagaimana membuat sebuah web penjualan seperti web toko online atau web affiliasi. Sebagai premium member cafebisnis, anda akan mendapatkan panduan cara membuat web toko online berbasis WordPress. Jika anda ingin memiliki web dengan system affiliasi sendiri, Cafebisnis juga menyediakan plugin wp-affiliasi yang akan membantu mengubah WordPress anda menjadi sebuah mesin affiliasi hanya dengan sekali klik saja.
  3. Menjadi Nomor 1 di GOOGLE
    Web keren, fasilitas oke, produk mantap tapi kalau ndak ada yang tahu dan berkunjung sama aja bohong. Salah satu mesin penarik pengunjung paling mantap, gratis dan tertarget adalah Search Engine seperti Google. Setelah web jadi, tugas anda berikutnya adalah Menjadikan Blog anda Nomor 1 di Google.
Cafebisnis Online telah menyediakan semua keperluan untuk membangun kerajaan bisnis anda sendiri. Jalur manapun yang ingin anda tempuh, anda bisa menemukan panduan dan toolnya di Cafebisnis. Panduan-panduan ini juga terus diupdate dan dilengkapi sehingga anda tak akan pernah ketinggalan jaman untuk mendapatkan informasi dan strategi terbaru.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 20.06 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Cara gila jadi pengusaha

Pengusaha saat ini telah menjadi salah satu pekerjaan paling diincar. Tapi tak jarang orang yang asal-asalan menekuni profesi ini akan gagal di tengah jalan. Tidak hanya itu, jika kita mencoba profesi ini dengan cara biasa, kemungkinan besar kita pun akan gagal nantinya.


Nah di bawah ini ada sepuluh jurus menjadi pengusaha dengan cara yang tidak biasa, yang dikutip dari buku “10 Jurus Terlarang (Kok Masih Mau Bisnis Cara Biasa?)” karya Ippho Santosa. Cekidot!
Jurus pertama, memulai dengan yang kanan. Ippho mengajak pembaca mengoptimalkan peran otak kanan. Pakar psikologi Daniel Goleman hemisfer otak kanan merupakan otak emosional. Ini terkait dengan kecerdasan emosional (EQ) dan dekat dengan daya intuitif, kreatif, dan ekstensif.  Sementara, otak kiri merupakan otak rasional yang memuat daya analisis, kalkulasi, dan perincian. Mayoritas orang kuat otak kirinya. Sementara, mereka yang kuat otak kanannya boleh dibilang minoritas. Justru di dalam suatu yang tidak mengikuti arus besar (mainstream) inilah ‘kegilaan’ itu berada.  Seorang pebisnis yang visioner berani menggunakan intuisinya. Sering terjadi petunjuk-petunjuk bisnis di pasar tidak komplit. Intuisi sangat berperan di sini. Selain itu, kreativitas menjadi penting. Guru pemasaran Philip Kotler mengakui ampuhnya kreativitas dalam marketing jeniusnya. Terakhir, satu kemampuan otak kanan adalah berpikir meluas. Seorang pebisnis butuh gambaran meluas tentang bisnisnya, impiannya, dan visinya.
Jurus kedua, keberanian memiliki impian dan mengeksekusinya dalam tindakan. Ippho memaparkan beberapa teladan bisnis-bisnis maupun penemuan besar yang lahir dari sebuah impian. Sebut saja Walt Disney dengan Disneyland, Einstein dengan Teori Relativitasnya, Wright bersaudara dengan khayalan pesawat terbangnya. Tapi, impian akan tinggal impian bila tidak ada aksi. Untuk itu, Ippho membuat rumusan DNA, dream and action.
Jurus ketiga, terjun seperti rollercoaster. Ippho mengajak orang menyiasati kegagalan. Pebisnis tidak akan maju jika tidak berani gagal. Kegagalan itu bumbu dalam bisnis. Donald Thrump dan Robert Kiyosaki pernah pailit. Tapi, mereka cukup ‘keras kepala’ untuk meratapi kegagalan. Layaknya rollercoaster, bisnis mereka harus kembali naik.
Jurus keempat, berdamai dengan badai. Sering kali orang menemukan kelemahan dalam bisnisnya dan ia cenderung memilih meratapi ketimbang bangkit. John Foppe, seorang yang dilahirkan dalam keadaan tidak berlengan mampu mengatasi kelemahannya. Ia mampu mengendarai mobil pada usia 16 tahun. Kini, ia populer sebagai motivator kawakan di Zig Ziglar Corporation. Kuncinya tak lain adalah passion.
Jurus kelima, duduk sama rendah. Semangat kebersamaan dan kerjasama tim jadi penting dalam bisnis. Ippho menyebutnya dengan team in love. Cinta (love) di sini diurai berdasarkan opini Sigmund Freud yang membagi cinta dalam 4 unsur, yakni hormat (respect), perhatian (care), tanggung jawab (responsibility), dan pengetahuan (knowledge). Empat unsur ini penting dimiliki oleh seorang pebisnis.
Jurus keenam, gantilah gelar dan jabatan. Personal branding sangat penting dalam membuka relasi bisnis. Caranya bisa sangat nyentrik. Ippho memberi tips cara gila membuat gelar. Termasuk cara gila memanfaatkan dan menebar kartu nama untuk membangun jejaring bisnis. Tom Peters berpendapat kartu nama itu tak ubahnya seperti kemasan. Sedikit banyak dapat menentukan apakah produk layak dipercaya atau tidak. Satu lagi, Ippho mengajak bagaimana secara gila menyapa pelanggan agar bisa ‘terbuai’ pada tujuan bisnis kita.
Jurus ketujuh, masuk surga paling dulu. Dengan judul lucu ini, Ippho mau mengajak orang bermental pengusaha maupun pemimpin. Seorang pengusaha akan membuka peluang kerja. Seorang pemimpin yang bijak akan menciptakan pemimpin di bawahnya. Dengan begitu, pondasi bisnis akan semakin kokoh. Ippho juga menawarkan satu cara gila bagaimana pembeli bisa mengejar-ngejar penjual. Sebuah cara gila yang membuat rejeki datang menghampiri kita dan bukan kita yang susah payah mencari rejeki.
Jurus kedelapan, membiarkan kudeta. Dalam jurus ini, Ippho memberi cara gila membuat merek punya nilai komersial. Bahkan, pada taraf tertentu, membiarkan konsumen sendirilah yang ‘membajak’ merek tersebut. Menyitir gagasan kontroversial Alex Wipperfurth  dalam Brand Hijack: Marketing without Marketing. Baginya, merek adalah kanvas kosong. Konsumen dibiarkan mewarnainya. Bahkan, ‘membajak’ merek tersebut (brand hijack). Aplikasinya, bagaiman para pelanggan loyal membentuk sebuah komunitas merek dan mereka merekrut semakin banyak anggota lagi.
Jurus kesembilan, mewaspadai zaman Edan. Ippho menekankan pentingnya pandangan positif pada zaman yang berubah dengan cepat. Ia menangkap ada 5 tren bisnis kontemporer, yakni pursuit spirituality, social marketing, people power, pursuit of simplicity, dan positivity insurection. Pada saat ini, pebisnis pun mulai menggali inspirasi bisnis dari sumber-sumber spiritual. Pebisnis juga mulai memperhatikan isu-isu ekologi dan sosial kemasyarakatan dalam kebijakan bisnisnya. Konsumen punya daya pengaruh kuat. Konsumen menginginkan produk-produk yang mengusung kepraktisan. Para pebisnis mulai berfokus pada apa yang bisa dikendalikan di tengah dunia serba krisis ini.
Jurus kesepuluh, mati dengan tenang. Bisnis tidak hanya perkara mengeruk keuntungan. Ippho mengajak pebisnis untuk membuka diri pada kepedulian sosial dengan passion dan compassion. Intinya, bagaimana para pebisnis juga memerhatikan etika dalam bisnis. Berbisnis dengan hati (conscience) sekaligus berbisnis dengan hati-hati (cautiousness).

Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 08.17 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Cara Berkomunikasi yang Baik di dalam dunia Bisnis

Seni komunikasi memainkan peran utama dalam setiap bisnis yang Anda masukkan ke dalam. Cara Anda berbicara dengan klien Anda dan mitra bisnis akan memainkan peranan penting terhadap pertumbuhan dan profitabilitas bisnis Anda. Seorang pemimpin bisnis yang baik harus tahu bagaimana menggunakan keahliannya dalam komunikasi arah membuat kesepakatan bisnis yang baik dan hubungan dengan klien dan mitra sama.
Berikut adalah beberapa tips tentang cara melakukannya.
* Jadilah yang jelas tentang apa yang ingin Anda katakan. Seorang pemimpin bisnis yang baik harus menyatakan tujuan dan pesan bahwa dia ingin menyampaikan kepada penonton dengan jelas, tepat dan ringkas. Dia harus memastikan bahwa pendengar dan pemirsa mendapatkan pesan-Nya sempurna, menafsirkan dengan benar, dan tidak salah paham.
* Dengarkan umpan balik. Akan lebih baik untuk meminta umpan balik dari penonton setelah mengirim pesan. Saran atau masukan penting karena memungkinkan ruang untuk klarifikasi antara Anda dan audiens Anda. Ini memberikan audiens Anda kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang mereka ingin menjelaskan atau berbagi ide yang mungkin bisa bermanfaat untuk bisnis. Ini bahkan mungkin baik atau lebih baik untuk bisnis.
* Tuliskan saja. Ditulis komunikasi adalah cara yang baik untuk membuat segalanya lebih jelas. Hal ini memberikan rincian dari apa yang ingin Anda katakan kepada rekan bisnis Anda dan mitra. Ini adalah cara yang baik untuk secara jelas mengidentifikasi titik-titik utama dari pesan yang ingin Anda sampaikan kepada audiens Anda. Ini adalah cara yang baik untuk memerinci segala sesuatu untuk mata rekan Anda. Ini juga bisa menjadi cara yang kreatif untuk membujuk audiens Anda untuk membantu Anda mencapai tujuan dan sasaran.
* Lasting impression. Ambil keuntungan dari bentuk-bentuk komunikasi tradisional. Cobalah untuk bertemu dengan rekan bisnis Anda, klien atau mitra secara pribadi. Ini benar-benar akan membuat kesan abadi pada rekan Anda. Dalam pertemuan mereka secara pribadi, akan menunjukkan bahwa Anda membuat usaha ekstra untuk mengenal mereka dan menunjukkan ketulusan Anda dalam berbisnis dengan mereka. Ambil kesempatan ini untuk mengenal pasangan Anda lebih baik. Lakukan kontak mata ketika Anda berbicara kepada mereka, dan berhati-hati dari bahasa tubuh Anda. Tunjukkan ketulusan Anda dan biarkan mereka tahu bahwa Anda pantas mendapatkan kepercayaan mereka.
* Gunakan teknologi modern untuk tetap berhubungan dengan mitra jika komunikasi tatap muka tidak mungkin. Ponsel, komputer, internet, dan email yang tersedia di seluruh dunia. Keberadaan teknologi inovasi ini akan membuat Anda berhubungan dengan mitra-mitra Anda di seluruh dunia. Tentu saja, komunikasi tatap muka masih yang terbaik. Namun, jika Anda tidak dapat melakukan ini, cara-cara alternatif tentang bagaimana menghubungi mereka siap dan tersedia hampir di mana-mana. Jika Anda menggunakannya, seperti panggilan telepon yang sederhana atau email, cobalah untuk mengingat bahwa perilaku yang baik yang selalu penting.
* Hati-hati dengan kata-kata Anda dan nada suara Anda. Pastikan bahwa kata-kata Anda tidak akan menyesatkan audiens Anda atau orang yang Anda ajak bicara. Adalah penting bahwa nada suara Anda sesuai dengan pesan yang ingin Anda membawa seluruh. Pendengar bisa sangat kritis tentang kata-kata yang Anda gunakan dan nada suara Anda ketika Anda mengatakan ini. Memberi mereka alasan untuk terus mendengarkan dan termotivasi dengan apa yang Anda katakan untuk menjaga hubungan bisnis dengan mereka.
Komunikasi sangat penting. Biarlah ini menjadi sebuah cara untuk menghapus hal-hal dan memiliki hubungan bermakna dengan tetangga sebelah, untuk rekan bisnis Anda dari seberang dunia. Hal ini dimungkinkan.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 08.11 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Tips Mempersiapkan dan Memulai Bisnis (Penting Bagi Pemula)

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis.
Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
Memulai Bisnis Dengan Sukses
Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.
2. Membuat visi dan misi bisnis
Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru. Dalam topik ini setiap orang akan belajar bagaimana membuat visi dan misi dalam kaitannya dengan latar belakang pribadi dan pengetahuan usaha yang akan anda rintis.
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses.
4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan keuangan.
Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha daripada risiko manajemen.
Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
7. Mengapa kreativitas, kepemimpinan dan proses pembuatan keputusan sangat penting?
Dalam memulai usaha umumnya setiap calon entrepreneur akan mengalami banyak permasalahan dan krisis. Banyak kegagalan terjadi karena kurangnya kreativitas, kepemimpinan dan pembuatan keputusan yang tepat untuk mencari solusi yang baik. Kreativitas seperti “thinking outbox” atau kemampuan melakukan analisa permasalahan di luar pemahaman yang sudah ada dan mencari alternatif solusi yang kreatif akan sangat membantu usaha anda untuk berhasil. Kreativitas juga akan sangat membantu anda untuk menyesuaikan produk-produk anda agar dapat diterima oleh pasar dan juga melihat berbagai peluang dalam membangun usaha anda. Kepemimpinan sangat penting dalamkrisis untuk membuat setiap pegawai dan semua orang yang terlibat dalam usaha anda percaya bahwasanya anda tidak panik, menjadi tempat last resort solusi atas semua permasalahan dan menjadi panutan. Proses Pembuatan Keputusan akan membantu anda dalam mencari alternatif solusi dan memilih yang terbaik untuk usaha dan organisasi anda. Dalam topik ini anda akan mendapatkan cara-cara mengembangkan kreativitas usaha anda, ciri-ciri kepemimpinan yang cocok dengan latar belakang pribadi anda dan bagaimana proses yang benar dalam membuat keputusan dalam setiap permasalahan.
8. Pengetahuan dasar pengelolaan keuangan dan pembiayaan
Pemahaman atas aspek ini adalah sangat penting dalam perkembangan usaha anda. Seringkali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi dan lainnya. Dalamtopik ini akan dibahas pengetahuan dasar atas cash flow atau arus kas yang seperti darah dalam tubuh manusia, biaya pendanaan, pembiayaan modal kerja dan investasi, struktur modal, aset perusahaan, penyertaan modal dan lainnya.
9. Pemasaran, pelayanan dan product brand
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa. Sebaik apapun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat sukar untuk meningkat penjualan dan keuntungan usaha. Di lain pihak tanpa pelayanan yang baik kepada pelanggan maka akan sangat sukar suatu usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal yang merupakan kunci perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand yang baik kepada calon pelanggan baru. Dalam topik ini akan dibahas secera menyeluruh semua aspek penting dalam membuat strategi pemasaran, identifikasi pelayanan yang dibutuhkan pelanggan dan bagaimana menciptakan product brand dan efeknya kepada keberhasilan usaha.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 08.05 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Peluang Bisnis Disekitar Kita

Dalam buku ini, saya juga ingin mengungkapkan di mana sebernarnya kita bisa menangkap peluang bisnis di sekitar kita. Istilah popularnya Economic of Opportunity (EOO). Saya kira ini penting. Oleh karena peluang bisnis itu sebenarnya ada di sekitar kita. Referensinya juga bisa didapat dari lingkungan kita juga dari membaca, mendengar cerita orang lain, seminar, jalan-jalan, atau wisata. Ini dapat membangkitkan inspirasi dan ide-ide bisnis serta pengembangannya. Namun untuk menangkap peluang di butuhkan keberanian, kejelian, dan kreativitas bisnis.
Sebenarnya di sekitar kita ini banyak sekali macam bisnis yang bisa diraih. Hanya saja, kita harus betul-betul memahami kebutuhan masyarakat konsumen. Sebagai contoh, di beberapa kota di Amerika Serikat, sudah banyak bisnis yang dikembangkan dari ide-ide sederhana seperti bisnis membangunkan orang tidur (morning call). Aneh, tapi itu nyata. Tentu pengguna jasa ini harus menjadi member terlebih dahulu dengan membayar annual fee dalam jumlah tertentu. Ada juga bisnis yang ada di sini masih langka dan belum memasyarakat yakni menyewakan pakaian & perlengkapan bayi.
Barang kali sekarang ini belum banyak yang kita temukan. Namun, saya yakin jika kreatif akan mampu melihat peluang bisnis sebanyak-banyaknya dan mampu menangkap satu atau dua diantaranya. Pendek kata, peluang bisnis tidak akan pernah ada habisnya, selama minat manusia masih menjalankan hajat hidupnya di dunia ini.
Dimana saja sebenarnya peluang bisnis ada di sekitar kita? Misalnya, saat Idul Fitri yang membawakan tradisi kirim mengirim parcel & buah tangan lainnya, walau itu sifatnya musiman, namun saya melihat itu adalah peluang bisnis. Awalnya musiman, tetapi bila dikembangkan dan ditekuni dapat dijadikan bisnis permanen bersama berkembangnya kehidupan masyarakat.
Keterampilan tertentu juga bisa dijadikan peluang bisnis. Terampil di bidang elektronika misalnya, bisa membuka bisnis reparasi dan maintenance alat-alat elektronik. Ahli di bidang komputer bisa membuka bisnis software dan hardware. Terampil di mesin, bisa memulai bisnis dari servis motor atau mobil. Atau barang kali, punya kreativitas yang berciri khas dan unik, kita bisa merintis kreatif, seperti kaos Dagadu itu.
Bahwa produk ini akhirnya jadi souvernir khas Yogya, itu sebagai bukti bahwa kreativitas bisa jadi peluang bisnis yang menarik untuk digeluti. Maka, tidak ada salahnya, jika kita juga mencoba mengembangkan kreativitas yang tidak lazim dan unik, agar bisa dijadikan peluang bisnis.
Tingkat pendidikan kita juga bisa menjadi peluang bisnis dengan pengembangan profesi. Misalnya sarjana matematika. Sarjana Sastra Inggris memulai usaha dengan membuka kursus bahasa inggris. Peluang bisnis ini juga ada di lingkungan keluarga. Bisa dimulai dengan berbisnis makanan atau catering dan keluarga bisa diajak serta, dan bisnis ini bisa dikelola dari rumah.
Peluang itu juga terdapat di lingkungan pekerja, organisasi, dan tetangga. Tentu saja, di lingkungan itu kita banyak teman. Maka, jika punya produk tertentu, kita bisa jual produk tersebut kepada mereka. Bahkan relasi kita pun bisa jadi peluang bisnis. Misalnya, bisa pinjam uang pada relasi untuk modal usaha. Produk yang dihasilkan, selain bisa di jual pada orang lain, juga pada relasi kita itu. Dengan begitu, kita tak hanya jeli mencari peluang bisnis, tapi juga mampu menciptakan pasar.
Begitu pula, jika punya hobi. Misalnya melukis, bia jadi pelukis dan lukisan itu bisa kita jual di galeri. Bagi yang hobi senam aerobic atau body language, bisa berwirausaha buka studio senam. Bahkan, peluang bisnis itu juga bisa diraih saat kita melakukan perjalanan ke luar kota. Ide bisnis bisa muncul setelah kita melihat bisnis di kota lain, dan itu bisa dijalankan tidak sia-sia, ada baiknya pastikan dulu pasarnya.
Tapi, tentu, peluang bisnis itu hanya bisa diraih, jika kita jeli dan gigih. Ingat pepatah yang mengatakan: “Tidak ada usaha, tidak ada hasil”. Oleh Karena itu, sebaiknya jangan ragu di dalam setiap meraih peluang bisnis yang ada di sekitar kita. Soal besar kecilnya peluang jangan jadi masalah. Tangkap dulu peluang yang ada. Dan, jangan khawatir peluang bisnis yang berikutnya pasti akan mengikuti. Bisnis itu selalu mengalir, seperti bola salju, dimulai dari yang kecil lalu menggumpal menjadi besar.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 05.36 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Optimisme Entrepreneur

Dalam situasi ekonomi sesulit apa pun, saya rasa seorang entrepreneur atau wirausahawan harus tetap optimis dalam menggeluti bisnisnya. Sebab, sesungguhnya keberanian seseorang entrepreneur dalam menggeluti bisnisnya adalah terletak pada optimisme. Dengan tetap optimis, kita akan tetap termotivasi dan cemerlang dalam memanfaatkan setiap peluang bisnis.
Bukan sebaliknya, pesimis. Sebab, sikap pesimis itu akan membuat semangat berwirausaha kita menjadi runtuh. Hal semacam itu jelas kalau bakal merugikan kita. Saya rasa wajar manakala dalam menggeluti bisnis kita, ada saja masalah yang timbul pada setiap harinya. Tinggal bagaimana sikap kita masing-masing.
Bila kita menghadapinya tidak dengan pikiran yang segar, dengan tidak optimis, maka tentu saja kita akan dihadapkan pada situasi pikiran yang rumit, terlalu tegang dan akhirnya bisa stress sendiri. Bahkan, idea atau gagasan kita yang cemerlang tiba-tiba berhenti, dan pada akhirnya merembet pada sikap kurang percaya diri. Sehingga dalam setiap kita melakukan negosiasi bisnis akan selalu grogi.
Tetapi coba bandingkan, bila kita tetap punya optimisme yang tinggi, meski diterpa “angin keras” apa pun kita tetap optimis, baik dalam bisnis maupun kehidupan sehari-hari, maka kita akan menjadi seorang yang selalu optimis dalam mengarungi masa depan. Kita pun menjadi tidak mudah terkejut oleh berbagai kesulitan apa pun. Bahkan kita akan tertantang dan selalu berusaha mencari jalan pemecahannya yang terbaik.
Dengan pemikiran yang optimis itu, kita juga akan lebih bisa menggunakan imajinasi untuk meraih kesuksesan atau keberhasilan. Dengan demikian, optimisme akan meningkatkan kekuatan atau kemampuan kita dalam berusaha dan akan menghentikan alur pemikiran yang negative. Namun kalau kita cenderung suka berfikir negative, maka pasti akan memenuhi banyak kesukaran. Justru dengan optimisme, kita selalu akan terdorong untuk berfikir positif. Saya rasa berfikir positif adalah suatu cara terbaik untuk mempromosikan percaya diri, dan menghimpun energi positif. Sebab fikiran kita merupakan sumber-sumber idea tau gagasan yang paling berharga jika kita mau berfikir secara positif. Itu sebabnya, mengapa sikap mental positif (positive mental attitude) seorang entrepreneur itu menjadi penting.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 05.34 1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Berani Dulu, Baru Terampil…

Saat saya berbicara pada kuliah kewirausahaan di Fakultas Ekonomi sebuah universitas swasta di Yogyakarta, saya sempat ditanya para mahasiswa: “Apakah seorang untuk menjadi pengusaha itu harus memiliki keterampilan dulu?”
Saya rasa, ini pertanyaan bagus. Pertanyaan yang sama pernah juga hinggap dibenak saya, yaitu saat saya baru memulai menjadi pengusaha. Saat pertanyaan ini saya balikkan pada mereka, ternyata sebagian besar mahasiswa mengatakan: “Perlu terampil dulu, baru berani memulai usaha.
Saya rasa jawaban mereka tidak bisa disalahkan. Meraka cenderung menggunakan otak rasional. Padahal menurut saya, untuk menjadi pengusaha, kita harus berani dulu memulai usaha, baru setelah itu memiliki keterampilan. Bukan sebaliknya, terampil dulu, baru berani memulai usaha.
Sebab, saya melihat di Indonesia, ini sebenarnya banyak sekali pengangguran yang tidak sedikit memiliki keterampilan tertentu. Namun, mereka tidak punya keberanian memulai usaha. Akibatnya, keterampilan yang dimiliki apakah itu diperolehnya saat sekolah atau bekerja sebelumnya, akhirnya banyak yang tidak dimanfaatkan. Itu kan sayang sekali.
Seperti yang saya alami sendiri, saat membuka restoran Padang Sari Raja. Saya katakana pada mereka, bahwa terus terang tidak bisa membuat masakan padang yang enak. Saya penikmat masakan padang. Tetapi saya tidak tahu bumbunya apa saja yang membuat masakan tersebut enak. Saya katakan pada mereka: “Saya bisanya hanya nggodog wedang atau merebus air. “Itu artinya apa? Saya bisa punya usaha restoran, karena saya punya keberanian”.
Begitu juga, saat saya dulu membuka usaha Bimbingan Belajar Primagama. Saya belum pernah mengajar atau menjadi tentor di tempat lain. Bahkan saya belum pernah menjadi karyawan di perusahaan orang lain. Namun, saya memberanikan diri untuk membuka usaha tersebut. Sebab, saya berpendapat, kalau kita tidak punya keterampilan, maka banyak orang lain yang terampil di bidangnya bisa menjadi mitra usaha kita.
Oleh karena itu bagi saya, yang terpenting adalah keberanian dulu membuka usaha. Apapun jenisnya, apapun namanya. Sebab, sesungguhnya, untuk menjadi pengusaha, keterampilan bukan segala-galanya. Tetapi keberanian memulai usaha itulah yang harus kita miliki terlebih dahulu.
Banyak contoh, orang yang sukses menjadi manajer, tapi ternyata belum tentu sukses sebagai entrepreneur. Sebaliknya, seseorang yang di awal memulai usaha tidak memiliki keterampilan majerial, tetapi ia memiliki keberanian memulai usaha, banyak yang ternyata berhasil. Orang jenis terakhir ini selain memiliki keberanian, juga mengembangkan jiwa entrepreneur. Oleh karena itulah saya kira, jiwa entrepreneur harus kita bangun atau kita bentuk sejak awal.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 05.33 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Berani Mencoba Berbisnis

ORANG bukannya gagal, tetapi berhenti mencoba. Ungkapan ini sengaja saya kedepankan. Mengapa? Karena sesungguhnya seseorang untuk dapat meraih kesuksesan dalam karier atau bisnisnya, maka orang itu harus punya keberanian mencoba.
Seorang entrepreneur – dalam situasi sesulit apa pun – akan semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata lain "berani mencoba" dan orang yang selalu berani mencoba itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau kesuksesan.
Dalam bisnis, tampaknya kita perlu mengedepankan sikap seperti itu, dan saya kira tidak ada salahnya bila kita bersikap positif semacam itu. Berdasar pengalaman, saya melihat, bahwa seorang entrepreneur adalah orang yang tidak mudah percaya sebelum mencobanya. Meskipun ketika mencobanya, keyakinan kita hampir padam karena pasti akan diterpa ‘angin”. Dan ternyata, terpaan ‘angin” tersebut justru dapat membakar semangat kewirausahaan (the spirit of entrepreneurship) kita. Nalar bisnis (sense of business) kita semakin optimal, dan pada akhirnya, sebagai entrepreneur, kita semakin yakin akan kesuksesan yang akan kita raih.
Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis memang sangat ditentukan oleh semangat kewirausahaan kita yang tinggi. Dengan demikian sikap mencoba dan mencoba terus-menerus itu akan dilakukannya. Pada akhirnya dengan sikap kita yang "berani mencoba" itu, akan membuat kita tidak akan mudah terpuruk dengan keputus-asaan. Apalagi sampai menghancurkan hidup dan bisnis yang telah kita rintis lama.
Selain itu, pikiran kita juga harus tetap diformulasikan ke arah positif. Bukan sebaliknya, suka berpikir negatif, apalagi sampai putus asa. Sikap semacam ini harus kita buang jauh-jauh.
Jika pikiran kita tidak melihat hasil akhir, bahwa bisnis kita bakal sukses, maka tentu kita akan kehilangan semangat kewirausahaan. Sebab, dengan kita memiliki bayangan kesuksesan di masa depan, tentu akan dapat memotivasi kita untuk bekerja lebih giat. Bahkan, menjadikan diri kita bersikap tidak mudah putus asa.
Dalam bisnis modern, kita tidak akan dapat hidup tanpa kita mempunyai sikap keberanian mencoba. Kita lihat saja, masih banyak orang yang gagal dalam usahanya, yang akhirnya putus asa tanpa mampu lagi berbuat sesuatu, tanpa berani mencoba lagi. Sikap semacam itu jelas akan merugikan kita, bukan saja dari aspek materi atau finansial saja, tapi juga dari aspek psikologis. Oleh karena itu, walaupun di masa krisis, sebaiknya kita harus tetap menjadi entrepreneur yang memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi.
Kita juga harus punya keyakinan, bahwa sesungguhnya seseorang itu tidak ada yang gagal dalam bisnisnya. Mereka yang gagal hanyalah karena dia berhenti mencoba, berhenti berusaha. Seandainya kita berani mencoba, dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti yang namanya kegagalan itu tidak akan pernah ada. Artinya, dengan kita mau berjerih payah dalam berusaha, tentu kita akan menuai keberhasilan.
Untuk itu, kita harus berani mencoba. Sebab, tidak satu pun di dunia ini, termasuk di dalam dunia entrepreneur yang dapat mengantikan keberanian mencoba. Dengan bakat bisnis? Tidak bisa. Sebab orang berbakat yang tidak berhasil meraih sukses banyak kita jumpai. Bagaimana dengan kejeniusan seseorang? Juga tidak. Sebab kejeniusan yang hanya dipendam saja, itu sama saja dengan omong-kosong. Tergantung pendidikannya juga tidak. Sebab di dunia ini sudah penuh dengan pengangguran yang berijazah sarjana. Dan ternyata, hanya dengan keberanian mencoba dan mencoba itulah yang dapat menentukan kesuksesan bisnis kita.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 05.31 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Sukses Itu Guru Yang Buruk

Robert T. Kiyosaki dalam bukunya “Cash Flow Quadrant” berpendapat, bahwa sebenarnya sukses itu guru yang buruk. Tapi itu berlaku untuk diri kita sendiri. Artinya, sebagai Entrepreneur, kita memang sebaiknya tidak berguru pada kesuksesan kita sendiri. Sebab, hal itu akan membuat kita menjadi kurang bersemangat, menjadi tidak kreatif, menjadikan kita lengah atau sombong, menjadikan kita lupa diri, bahkan tak menutup kemungkinan kesuksesan yang kita raih akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. Sukses itu, menurut saya, bukan berarti “waktunya untuk menikmati”.
Memang, kesuksesan kita itu bisa menjerumuskan kita. Apalagi, kalau kita terlalu membanggakan kesuksesan itu, akan membuat kita lupa diri. Oleh karena itu, agar kesuksesan itu tidak menjadi boomerang bagi kita sendiri, maka kita memang harus pandai-pandai mengelola kesuksesan itu. Namun, tentu saja, orang lain bisa saja belajar dari kesuksesan kita.
Itu boleh. Bahkan, itu bisa menjadikan kesuksesan bisnis seseorang. Sebab, pada dasarnya belajar dari kesuksesan orang lain itu sah-sah saja. Pendeknya, kalau seseorang belajar kesuksesan orang lain, itu memang bisa menjadi guru yang baik. Meski kita sebetulnya juga bisa belajar banyak pada orang yang gagal. Dalam konteks inilah, menurut saya, agar bisnis kita tetap langgeng bahkan bisa berkembang lebih baik di masa mendatang, ada kalanya kita harus menyadari hal ini. Atau lebih tepatnya, sebagai entrepreneur seharusnya lebih menilai, bahwa kegagalan itu sebetulnya sebagai pelajaran yang terbaik. Oleh karena itulah, saya kira kita sebaiknya janganlah terlalu takut dengan kegagalan. Kita belajar paling banyak tentang diri kita ketika gagal, jangan takut gagal. Sebab kegagalan itu sebenarnya adalah proses kita untuk menjadi sukses Saya yakin, yang namanya entrepreneur itu sebetulnya tidak bisa sukses tanpa mengalami kegagalan.
Untuk itu, pada saat kita ingin memulai bisnis atau di saat bisnis kita mulai berkembang, tapi kemudian tiba-tiba bangkrut atau mengalami kegagalan, saya kira hal itu janganlah membuat kita patah semangat. Justru, saat itulah jiwa entrepreneur kita harus bangkit kembali. Sebab, menurut pengalaman saya dan rekan pengusaha lainnya, merek baru sukses, setelah mereka pernah mengalami kegagalan paling tidak sampai tujuh kali. Kalau kita baru gagal dua atau tiga kali, saya kira itu wajar-wajar saja bagi seorang Entrepreneur.
Mestinya, entrepreneur tidak akan pernah mendapatakan pelajaran tanpa melakukan langkah-langkah yang berarti. Baik itu langkah yang gagal maupun itu yang sukses. Langkah-langkahnya dimulai dari langkah kecil sampai langkah besar. Dengan perkataan lain, saya mengatakan sebuah perjalanan 1.000 km itu sebenarnya dimulai dari langkah kecil. Kalau kita tidak berani memulai atau mengambangkan bisnis, atau kapan bisnis kita berkembang. Saya menemukan kata-kata menarik buat kita renungkan bersama yaitu, “Memulai itu melangkah tidak memulai”. Artinya, orang yang berani memulai atau mengembangkan bisnis, itu lebih baik daripada orang yang sama sekali tidak berani memulai atau mengembangkan bisnis.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 05.28 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Sulit Untuk Memulai Usaha

Banyak pertanyaan, mengapa orang itu sulit memulai usaha. Dan, ahirnya banyak alasan yang sengaja dicari-cari yang dijadikan sebagai alasan pembenar, bahwa memulai usaha itu sulit, karena memulai usaha itu harus ada modal, punya tempat, dll. Padahal, menurut saya, jika kita memiliki jiwa wirausaha, maka persoalan semacam itu akan bisa kita atasi. Sehingga, ahirnya menyadari bahwa sesungguhnya memulai usaha itu tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.
Dalam kontek ini, saya kira memang perlu ada suatu taktik atau rekayasa bahwa kita itu harus dalam kondisi terpaksa untuk memulai usaha itu. Misalnya, saat di PHK, atau kita sedang tidak punya apa-apa. Atau, disaat kita sudah capai melamar pekerjaan di mana-mana, tapi tetap tak ada satupun perusahaan yang memperkerjakan kita. Bisa juga, disaat kita sedang drop-out dari sekolah atau tidak kuliah lagi, sehingga saat itu kita punya perasaan bahwa seolah kita tidak punya lagi masa depan.
Saya kira, justru disaat itulah atau disaat kondisi kita “terhimpit” keadaan seperti itu, muncul ide bisnis atau pikiran yang brilyan atau cemerlang, yang ahirnya membuat kita ada keberanian untuk memulai usaha. Ada keberanian kita untuk mandiri, dan bersemangat lagi untuk belajar berwirausaha, sekalipun tak tahu jenis usaha yang akan kita jalankan.
Tapi sebaliknya, kalau saja keadaan kita sehari-harinya terasa aman-aman saja, maka sulit untuk melakukan perubahan. Kita jadi sulit untuk berubah dari yang aman menjadi yang tidak aman. Maka, salah satu upaya yang bisa kita lakukan ialah, kita harus berani masuk dalam bisnis. Kita harus masuk dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Nah, kalau kita terbiasa dengan dunia yang pasti, maka kita akan sulit untuk memulai usaha. Sehingga, saya kira kita memang perlu ada perubahan sikap mental. Contohnyam disaat kita memulai usaha berarti kita telah mencoba mengambil resiko, atau dibutuhkan keberanian untuk ambil resiko.
Tapi, selama ini, saya kerap kali menjumpai banyak orang yang selalu punya pikiran negatif dulu, padahal mereka belum memulai usaha. Mereka berfikir resiko. Misalnya, kalau usahanya tidak jalan terus gimana? Kalau usaha kita nanti rugi, lantas kita makan apa? Kalau produk yang kita jual tidak laku, terus gimana?
Jadi, kita belum apa-apa sudah hanyut dengan pikiran-pikiran yang negatif atau pikiran yang tidak-tidak ! Yaitu, tidak laku, takut usahanya macet, takut gagal, dll. Saya rasa, jika kita sudah berkeinginan untuk berwirausaha, yah sebaiknya kita harus punya pikiran positif atau ya…ya…ya. Ya bisa maju, ya bisa laku, ya bisa untung ! Sehingga, kita harus selalu optimis. Kita tentu saja butuh ketekunan, kesabaran, dan harus selalu memiliki semangat yang prima.
Oleh karena itulah, dalam setiap kesempatan seminar, road show maupun kuliah di Sekolah Calon Pengusaha “Entrepreneur University” yang kebetulan saya dirikan, saya juga selalu menyarankan mereka untuk setiap saat berani mencoba untuk memulai usaha. Kapan saja, dimana saja, dan jenis produk atau jasa apa saja.
Yakinlah, dengan kita bersikap mental seperti itu, yang namanya memulai usaha akan menjadi hal yang mudah. Tidak sesulit yang kita bayangkan. Jadi, saya kira “Memulai usaha itu memang beresiko, tapi tidak memulai usaha akan lebih beresiko”. Yah, kita tak punya aset.
Berani mencoba ?
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 05.27 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Modal Awal Entrepreneur Itu Cuma Berani Dan Mimpi

Salah satu pandangan keliru pada sebagian orang yang ingin memulai usaha tapi tak juga berani melakukan apapun untuk mewujudkannya, adalah karena mereka yakin kalau memulai usaha itu harus mempunyai uang tunai sebagai modal awal usaha terlebih dulu. Itu keliru besar!
Sebenarnya yang paling dibutuhkan untuk memulai usaha bukan modal uang, tetapi keberanian untuk terus mencoba, memulai usaha dengan langkah nyata. Kalo perlu dengan modal mimpi. Oleh karena itu, seorang entrepreneur jangan takut bermimpi, karena mimpi kita adalah tidak lain dari bagian visi kita yang akan menjadikan cetak biru (blue print) kenyataan. Oleh karena itu, rezeki yang kita inginkan bisa mengikuti mimpi kita, bahkan dalam banyak realitas, rezeki itu berbanding lurus dengan mimpi kita.
Jadi, bila kita sudah berani untuk memulai langkah, cobalah mewujudkan ide bisnis. Entrepreneur harus pantang berhenti. Yang harus dilakukan hanyalah mencoba dan terus mencoba. Untuk itu, logis kalau kita harus berani menhadapi kegagalan berulang-ulang dan anggaplah hal itu sebagai proses belajar menuju kesuksesan. Dengan demikian yang namanya kegagalan tak pernah kita kenal dalam kehidupan kita. Oleh karena di dalam diri seorang entrepreneur tidak mengenal kamus gagal, yang ada hanyalah berhenti mencoba. Untuk meraih sukses seorang entrepreneur itu tak kenal istilah berhenti mencoba! Jadi, gagal itu biasa, terus mencoba dan berani gagal lagi itu baru luar biasa! Jangan patahkan semangat dengan mengukur kegagalan kita tapi lihatlah berapa kali kita berani bangkit dan mencoba lagi!
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 05.26 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Belajar Bisnis Sambil Jalan

Saya sependapat kalau ada yang mengatakan, bahwa untuk meraih sukses bisnis, kita bisa meniru sukses orang lain, apakah itu strateginya, atau pilihan usaha yang dilakukannya. Selain itu, saya ingin menambahkan, bahwa untuk kita bisa menjadi pengusaha, sesungguhnya tidak harus punya pengalaman bisnis yang mumpuni dulu. Logikanya adalah, kalau kita tunggu sampai punya pengalaman bisnis yang mumpuni, lantas kapan kita akan memulai usaha?
Dari pengalaman saya sendiri, maupun pengalaman pengusaha Bob Sadino, juga pengalaman pengusaha-pengusaha lain, bahwa sesungguhnya pengalaman bisnis yang mumpuni itu bisa kita raih sambil menjalankan bisnis kita. Maka, kita ingin memulai usaha, ada baiknya jangan banyak pikir atau pakai rencana yang muluk-muluk. Yakinlah, bahwa dalam bisnis bisa saja berubah, dan itu bisa kita tangani sambil jalan.
Hanya saja, mungkin ketakutan kita bisa sementara ini justru karena kita terlalu siap, terlalu banyak yang dipikir, bahkan terlalu takut pada risiko bisnis. Padahal, menurut saya, dalam praktis bisnis, yang terjadi sesungguhnya banyak berbeda dengan apa yang pernah dipikirin. Sehingga tak mengherankan kalau kita kemudian banyak menemukan jalan keluar untuk mengatasi semua kesulitan bisnis yang kita alami. Jadi, sesungguhnya tidak ada alasan bagi kita untuk memulai usaha karena alasan pengalaman bisnis kita terbatas. Katakanlah, dengan kita piawai menarik pelajaran dari setiap kejadian, saya yakin hal itu justru membuat kita tambah piawai dalam bisnis.
Dan, kalau kita lihat di lapangan, banyak usaha yang ternyata dimulai dengan nol. Misalnya, uang tidak punya, itu bisa diatasi dengan pinjam orang lain. Kemudian pengalaman bisnis tidak punya bisa tanya pada orang lain. Bahkan ide pun tak punya, bisa pakai ide orang lain. Begitu juga tempat usaha yang tak ada, dan masih banyak lagi.
Apa artinya semua itu? Artinya, kita bisa menggunakan “kepunyaan” orang lain. Justru dari keadaan semacam inilah, akan membuat kita mendapat banyak pelajaran dalam bisnis. Pemikiran itu menurut saya hal yang paling penting untuk memulai bisnis.
Oleh karena itu, menurut saya, sesungguhnya belajar bisnis sambil jalan atau jalan sambil belajar, di dunia usaha itu sama saja, yang penting kita telah berusaha dengan memulai usaha. Menuru Bob Sadino dengan melangkah seperi itu, Paling tidak sudah selangkah lebih maju dalam bisnis. Kita tidak lagi hanya berjalan di tempat, yang berarti tidak ke mana-mana atau tidak melakukan bisnia apa pun.
“Saya sukses karena saya melangkah. Bukan menangan-angankan langkah,” kata Bob Sadino yang juga memulai usaha dari nol. Tentu saya pendapat dengan Bob, yang kini memiliki banyak supermarket dalam group Kem Chik’s itu. Artinya, dengan melangkah, maka ada kemungkinan kita sukses, di samping ada pula kemungkinan gagal. Namun dengan tidak melangkah, maka kita tidak pernah akan sukses. Maka tak ada salahnya kita belajar bisnis sambil jalan.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 05.21 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Memulai Bisnis Tanpa Uang Tunai

Mungkinkah kita memulai bisnis tanpa memiliki uang tunai? Saya kira itu mungkin saja. Mengapa tidak! Jika kita mampu mengoptimalkan pemikiran kita, maka banyak jalan yang bisa ditempuh dalam menghadapi masalah permodalan untuk kita memulai bisnis. Cuma masalahnya, dari mana duit itu berasal? Logikanya, semua bisnis itu membutuhkan modal uang.
Memang, kebanyakan kita selalu mengeluhkan ketiadaan modal uang sebagai alasan mengapa kita “enggan” berwirausaha. Padahal, modal yang paling vital sebenarnya bukanlah uang, tetapi modal non-fisik, yakni berupa motivasi dan keberanian memulai yang menggebu-gebu.
Saya yakin, jika hal itu bisa terpenuhi, maka mencari modal uang bukanlah persoalan yang tidak mungkin, mesti secara pribadi kita tidak memiliki uang. Sementara kita telah tahu, bahwa peluang bisnis telah ada di depan mata. Tentu, alangkah baiknya jika kita tidak menundanya untuk memulai berbisnis.
Toh kita tahu, bahwa sebenarnya banyak sumber permodalan. Seperti uang tabungan, uang pesangon, pinjam di bank, dan di koperasi atau dari lembaga keuangan, atau dari pihak lainnya. Namun, jika kita ternyata tidak memikili uang tabungan, uang pesangon, atau katakanlah belum ada keberanian untuk meminjam uang ke bank atau koperasi, saya kira kita juga tidak terlalu risau. Karena ada cara untuk kita memulai bisnis, mesti kita tidak memiliki uang tunai sekalipun.
Contohnya, kita bisa menjadi seorang pelantara. Misalnya, menjadi pelantara jual bile rumah, jual motor dan lain-lain. Keuntungan yang kita dapat bisa dari komisi penjualan atau dari cara lain atas kesepakatan kita dengan pemilik produk. Saya yakin, kita pasti bisa melakukannya.
Kita bisa juga membuat usaha dengan cara konsumen melakukan pembayaran dimuka. Dalam hal ini, kita bisa mencari bisnis di mana konsumen yang jadi sasaran bisnis kita itumau membayar atau mengeluarkan uang dulu sebelum proses bisnis, baik jasa maupun produk, itu terjadi. Misalnya bisa dilakukan pada bisnis jasa, seperti industri jasa pendidikan. Di mana, siswa diwajibkan membayar dulu di depan sebelum proses pendidikannya itu terjadi.
Bisa juga misalnya, ada orang yang memesan barang pada kita, namun sebelum barang yang dipesan itu jadi, pihak konsumen memberikan uang muka dulu. Artinya, ini sama saja kita telah diberi modal oleh konsumen.
Masih ada cara lain memulai bisnis tanpa kita memiliki uang tunai. Contohnya, menggunakan sistem bagi hasil. Biasanya, cara bisnis model ini banyak diterapkan pada Rumah Makan Padang. Di mana kita sebagai orang yang memiliki keahlian memasak, sementara patner bisnis kita sebagai pemilik modal uang.
Kita bekerjasama dan keuntungan yang didapat pun dibagi sesuai kesepakatan bersama. Atau kita mungkin ingin cara lain? Tentu masih ada. Contohnya, kita bisa melakukannya dengan sistem barter dengan pemasok, dan kita pun jika memiliki keahlian tertentu, mengapa tidak saja menjadi seorang konsultan. Selain itu, bisa saja dengan cara kita mengambil dulu produk yang akan diperdagangkan, hanya untuk pembayarannya bisa kita lakukan setelah produk tersebut terjual pada konsumen. Tentu, masih banyak cara lain untuk kita memulai bisnis tanpa uang tunai.
Oleh karena itu, menurut saya, sebaiknya kita tidak perlu berkecil hati atau takut dipandang rendah, bila ternyata kita memang tidak memiliki uang tunai namun berhasrat untuk memulai bisnis. Saya yakin dengan kita memiliki kemauan besar menjadi seorang wirausahawan atau entrepreneur, maka setidaknya akan selalu ada jalan untuk memulai bisnis. Nyatanya, tidak sedikit pengusaha yang telah meraih keberhasilan meski saat memulai bisnisnya dulu tanpa memiliki uang tunai.
Itu menunjukan bahwa tidak benar kalo ada yang mengatakan: “Tak mungkin kita memulai bisnis tanpa memiliki uang tunai”. Kuncinya sebetulnya terletak pada motivasi dan keberanian kita memulai bisnis yang mengebu-gebu. Hanya saja, untuk cepat meraih sukses, apalagi tanpa memiliki uang tunai, itu tidak semudah seperti kita membalikan telapak tangan. Semuanya membutuhkan perjuangan.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 05.18 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Bagaimana Cara Mengatasi Resiko Bisnis?

Banyak orang berpendapat, bahwa salah satu ciri entrepreneur yaitu berani mengambil resiko. Resiko keluar dari zona kenyamanan yang didapat selama ini, dan masuk ke dalam zona baru yang penuh dengan ketidakpastian. Namun yang perlu digaris bawahi adalah, seorang entrepreneur sukses bukanlah orang yang berani mengambil resiko saja. Tapi mereka juga harus bisa mengelola segala resiko menjadi sebuah peluang baru yang menguntungkan.

Untuk memulai usaha memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Dibutuhkan keberanian dan strategi bisnis yang matang, sebelum akhirnya masuk ke zona yang serba belum pasti ini. Semua peluang bisnis memang memiliki resiko, walaupun tingkat resiko yang dimiliki berbeda-beda. Ada usaha yang beresiko besar adapula yang resikonya hanya kecil, namun bukan berarti resiko-resiko tersebut tidak bisa diatasi dan diminimalisir. Bagaimana cara mengatasi resiko bisnis? Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko.

Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu Anda dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang Anda miliki, jangan sampai Anda memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya Anda memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan Anda. Hindari peluang usaha yang tidak Anda kuasai, ini dilakukan agar Anda tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis Anda. Hal tersebut bisa membantu Anda untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha Anda berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.
Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.
Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa Anda atasi dengan baik.
Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko. Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar. Sebaiknya Anda menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena resikonya cukup besar.
Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda. Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.

Dari informasi diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa semua resiko bisnis bisa diatasi dengan kejelian, ketekunan dan kreatifitas Anda. Oleh karena itu, tingkatkan kemampuan dan pengetahuan Anda dalam menjalankan usaha. Agar segala resiko yang muncul ditengah perjalanan, tidak sampai merugikan bisnis Anda. Sekian informasi dari kami, semoga informasi ini bisa memotivasi Anda agar tidak takut lagi dengan resiko menjalankan usaha. Salam sukses.
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 21.36 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Cara Mudah Memulai Bisnis / Usaha Sambilan



Untuk memulai usaha atau bisnis janganlah menunggu kondisi yang ideal. Modal yang cukup, lokasi yang strategis, karyawan yang cakap, waktu yang luang untuk memulai bisnis adalah kondisi yang ideal. Dan untuk mendapatkan semuanya dalam waktu yang bersamaan tentu butuh pengorbanan yang lebih besar.


Apalagi bagi kita-kita yang masih berstatus sebagai karyawan di tempat lain, menunggu kondisi ideal bisa menjadi pilihan yang sulit.


Salah satu pilihan bagi seorang karyawan untuk memiliki bisnis sendiri adalah membuka usaha sambilan. Sehingga kita bisa tetap bekerja dan mendapatkan gaji. Dan kita berusaha mendapatkan tambahan penghasilan lewat usaha yang kita rintis.


Membuka usaha sambilan bisa menjadi pilihan yang menyenangkan kalau kita bisa menentukan jenis usaha dan skala usaha sesuai minat dan kemampuan kita. Kalau memang kita punya kondisi yang ideal, pilihan untuk membuka perusahaan, membuka toko, atau mengambil franchise adalah pilihan yang tepat.


Tapi bagi yang belum berani untuk mengambil resiko dengan membuka toko sendiri, ada satu pilihan yang mudah untuk segera memulai usaha, yaitu dengan sistem KONSINYASI.


Dengan sistem konsinyasi kita menitipkan barang dagangan kita ke toko, kios, atau minimarket / supermarket orang lain. Kita tidak perlu memiliki toko sendiri dan tidak perlu memiliki karyawan sendiri. Jelas akan menghemat banyak biaya. Kita hanya perlu menanamkan modal pada barang dagangan dan investasi waktu plus tenaga untuk menawarkan ke toko orang lain. Barangnyapun tidak harus buatan sendiri, bisa barang yang kita beli grosiran kemudian kita titipkan ke beberapa toko.


Kesepakatan Konsinyasi bisa fleksibel, untuk toko-toko kecil seperti kios kami, cukup dilakukan secara kekeluargaan / musyawarah mufakat dan dengan kesepakatan yang lebih mudah. Berapa barang yang ditaruh, berapa harganya, kapan mau dicek, kapan dilakukan pembayaran, dan kesepakatan lain dibicarakan bersama dan setelah deal atau kedua pihak sepakat maka Konsinyasi bisa dijalankan. Ada baiknya kesepakatan ini dilakukan secara tertulis (dan memang seharusnya tertulis) meskipun dalam format yang sederhana, sehingga jika ada perselisihan, sudah ada pedomannya.


Untuk menitipkan barang ke perusahaan yang sudah besar (minimarket atau supermarket) tentu persyaratannya lebih ketat. Pihak supermarket sudah menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi.


Pengalaman di kios kami (Kios Addina), setelah terlihat tokonya hidup (banyak pelanggan dan banyak transaksi), ternyata banyak yang datang menawarkan konsinyasi. Awalnya kami sangat berhati-hati, ada rasa khawatir barangnya nanti tidak laku. Tapi Alhamdulillah banyak barang konsinyasi yang berhasil terjual di kios kami.


Barang yang ditawarkan ke Kios kami juga beragam. Awalnya hanya jilbab dan produk serupa, kemudian ada yang menawarkan minyak wangi, dan bahkan sekarang ada yang menitipkan tas wanita. Para pemilik barang yang menitipkan di kios kami, secara berkala mengecek barangya laku atau belum, perlu ditambah atau belum. Kadang juga cukup dilakukan dengan SMS dan jika sudah laku, pemilik barang datang ke kios kami untuk menerima pembayaran barangnya yang laku.


Terus bagaimana kalau barang tidak laku? Pemilik barang biasanya menukar dengan barang lain dan mungkin barang yang tidak lakuk di kios kami bisa dan mungkin sekali laku di tempat lain. Jadi kalau mau menitipkan barang konsinyasi sebaiknya jangan hanya ke satu toko. Kalau bisa menitipkan barang ke banyak toko, sama saja kita punya toko banyak tanpa harus sewa toko, tanpa harus membayar karyawan, dan uangpun mengalir…
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 21.25 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Cara Menciptakan Ide-Ide Bisnis yang Menguntungkan

Semua kegiatan bisnis dimulai dari sebuah ide. Kemudian setelah Anda memulai bisnis, Anda butuh ide-ide berikutnya untuk memasarkan, mengiklankan, memecahkan masalah, mengembangkan produk, dan lain-lain. Satu ide saja dapat membuat perbedaan besar – bisa saja ide itulah yang akan menjadikan Anda sukses !
Berikut ini ada tiga cara untuk menumbuhkan ide-ide bisnis yang menguntungkan :
  • Berkomunikasi secara teratur dengan kalangan bisnis dapat menimbulkan ide-ide baru dalam benak Anda. Ada banyak sumber untuk bertemu kalangan bisnis: seminar, chatroom, discussion board, pameran perdagangan, dan lain-lain. Membagikan pengetahuan Anda, mengajukan pertanyaan, dan menerima informasi baru akan menstimulasi otak Anda. Anda akan bisa menggabungkan semua informasi itu untuk menciptakan ide-ide bisnis yang menguntungkan.
  • Kalau Anda tidak begitu mahir berkomunikasi, cobalah membaca. Membaca dapat pula memberikan inspirasi. Bacalah buku, majalah, ebook, website, jurnal, surat kabar, dan lain-lain. Otak Anda akan melahirkan ide-ide yang menguntungkan dengan menyerap dan mengatur semua data ini secara teratur.
  • Tidak punya waktu untuk membaca? Anda dapat mendengarkan kaset/CD berisi ide-ide bisnis, seminar, dan kursus. Dengarkan lewat player mobil Anda, lewat tape biasa, walkman, atau CD-man. Dan juga, dengarkan stasiun radio yang sering mengupas masalah bisnis. Ini akan membantu Anda menghemat waktu dan sekaligus memunculkan ide-ide bisnis yang menguntungkan.
Ada beberapa tips yang akan membantu menumbuhkan ide-ide ini. Ambil sedikit waktu untuk memeras otak Anda agar mengeluarkan semua data yang sudah Anda serap. Selalu sediakan notes dan pulpen di dekat Anda agar Anda dapat segera menuliskan ide segar Anda di situ. Dan, segeralah TAKE ACTION !!!
Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 21.14 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

Cara Memilih atau Menemukan Peluang Bisnis Yang Baik Dan Tepat

Ada banyak peluang bisnis  di sekitar kita dan banyak juga dari peluang ituadalah penipuan.  Berikut adalah beberapa saran tentang bagaimana untuk memilih atau menemukan peluang yang baik.

  1. Lupakan apa pun yang menjanjikan uang besar dengan sedikit atau tidak bekerja sama sekali.  Sebuah peluang usaha yang dapat diandalkan akan menunjukkan bagaimana Anda bisa bekerja keras untuk membangun penghasilan tetap.  Mengharapkan untuk memperoleh beberapa ratus sebulan untuk kerja paruh waktu.  Jika Anda bersedia untuk menempatkan diri Anda ke kesempatan penuh waktu, Anda dapat berharap untuk akhirnya mendapatkan pendapatan yang cukup besar dengan mudah dapat melebihi apa yang dapat Anda peroleh dengan pekerjaan tetap.

  2. Kesempatan datang dan pergi. Sebagian besar program-program baru hilang dalam waktu tiga tahun. Sejumlah orang telah bekerja selama berbulan-bulan untuk mendapatkan bersenandung organisasi mereka hanya untuk melihat perusahaan keluar dari bisnis. Mencari perusahaan yang masih baik setelah setidaknya lima tahun.

  3. Pastikan Anda memiliki produk atau layanan yang kompetitif di pasar. Tidak peduli berapa banyak hype emas menyertai sebuah produk, Anda tidak bisa menjual jika lingkungan pelanggan Anda menawarkan sesuatu yang lebih baik pada harga yang lebih rendah.

  4. Waspadalah terhadap kesempatan yang menjanjikan kekayaan kepada Anda.

  5. Cari kesempatan yang akan membiarkan Anda menggabungkan cara pintar berpromosi di internet dengan kesempatan untuk menjual ke teman-teman dan tetangga, Anda akan tetap membuat sebagian besar penjualan Anda kepada orang-orang di komunitas Anda.

  6. Akhirnya,  ini adalah yang paling penting, pilihlah peluang bisnis yang Anda benar-benar percaya.  Anda dapat dengan mudah menjual  kepada siapa pun selama Anda benar-benar yakin bahwa produk atau jasa adalah memiliki nilai yang sangat baik. Bergabunglah dengan sebuah perusahaan besar dan nyata yang akan membuat Anda bangga untuk menunjukkan produk mereka ke teman-teman terbaik Anda.

Diposting oleh Ardian Fuad Hisbullah di 21.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook
« Postingan Lebih Baru Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Visit Amikom

Mengenai Saya

Foto saya
Ardian Fuad Hisbullah
10.12.5086
Lihat profil lengkapku

My Facebook

Ardian Fuad Hisbullah

Buat Lencana Anda

Blog Archive

  • ▼  2011 (17)
    • ▼  Maret (17)
      • Cara Memilih atau Menemukan Peluang Bisnis Yang Ba...
      • Cara Menciptakan Ide-Ide Bisnis yang Menguntungkan
      • Cara Mudah Memulai Bisnis / Usaha Sambilan
      • Bagaimana Cara Mengatasi Resiko Bisnis?
      • Memulai Bisnis Tanpa Uang Tunai
      • Belajar Bisnis Sambil Jalan
      • Modal Awal Entrepreneur Itu Cuma Berani Dan Mimpi
      • Sulit Untuk Memulai Usaha
      • Sukses Itu Guru Yang Buruk
      • Berani Mencoba Berbisnis
      • Berani Dulu, Baru Terampil…
      • Optimisme Entrepreneur
      • Peluang Bisnis Disekitar Kita
      • Tips Mempersiapkan dan Memulai Bisnis (Penting Bag...
      • Cara Berkomunikasi yang Baik di dalam dunia Bisnis
      • Cara gila jadi pengusaha
      • Cara Mudah Bisnis Online

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Copyright (c) 2010 Info Bisnis. Design by WP Themes Expert

Blogger Templates And VPS Hosting.